Selasa, 09 Januari 2018

"Naskah Teater"

NASKAH TEATER

1.       Persahabatan
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu:      “Din, aku minta jawaban soal nomor  5 dan 6!”
Dini:         “A dan C”
Sita:         “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu:      “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi:          “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita:         “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:      “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi:        “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:      “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi:        “Tidak Bisa Ban,”
Banu:      “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini:         “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi:          “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi:        “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita:         “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:        “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:         “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini:         “Iya Bud, bantu kami”
Budi:        “tetap tidak bisa”
Adi:          “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Banu:      “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:         “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:      “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:      “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:      “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini:         “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita:         “Seharusnya kita belajar ya”
Adi:          “Iya, Budi benar”
Banu:      “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita:         “Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu:   “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini:         “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi:        “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
                                Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:         “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:         “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:          “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.

2.    NASKAH DRAMA TENTANG PAHLAWAN
Judul: Jasa Jendral Sudirman Terhadap Bangsa
Tema: Sosial
Durasi: Pendek
Jumlah pemeran: 4 orang

Sinopsis Drama Pahlawan
                Ada empat orang bersahabat, yaitu Mirza, Nina, Imam, dan Yoga. Yoga adalah sosok remaja yang kurang menghargai jasa pahlawan, bahkan sejarah tentang Jendral Sudirman pun tidak diketahuinya. Yoga mendapat teguran dari teman-temannya.

Dialog Drama Dimulai...
Yoga:
Jendral Sudirman itu siapa sih?
Mirza:
Memangnya kenapa? Kamu ini aneh, masak jendral Sudirman kamu nggak tahu.
Nina:
Iya nih orang, masak pahlawan bangsa nggak tahu.
Imam:
Itu arinya, kamu itu tidak menghargai perjuangan dan jasa Jendral Sudirman, Ga. Jendral Sudirman itu salah satu pahlawan bangsa, mestinya kamu tahu.
Yoga:
Emangnya aku harus menghafal semua nama-nama pahlawan, kan ada banyak gimana aku bisa menghafal.
Mirza:
Ya tapi setidaknya kalau Jendral Sudirman harusnya kamu tahu lah..
Nina:
Iya, benar itu.
Yoga pun kemudian menanyakan kepada teman-temannya apa saja jasa yang sudah diberikan Jendral Sudirman kepada bangsa INDONESIA.
Yoga:
Memangnya apa sih jasa Jendral Sudirman terhadap bangsa Indonesia? Kok dimana-mana nama jalan itu Jendral Sudirman melulu.
Imam:
Banyak sekali. Pokonya dia itu punya jasa yang tak terhingga terhadap kita-kita ini.
Mirza:
Iya, benar apa yang dikatakan imam itu. Makanya, kamu itu kebangetan sekali Ga kalau Jendral Sudirman saja nggak tahu.
Nina:
Iya, seharusnya kamu tahu kalau Jendral Sudirman adalah salah satu tokoh sekaligus pahlawan nasional yang sangat dibangga-banggakan.
                Yoga biasa-biasa saja menanggapi cibiran teman-temannya.
Yoga:
Oh.. gitu toh..
Nina:
Kok cuman bilang gitu toh... gimana sih kamu ini, Ga?
Yoga:
Nah, terus aku harus gimana? Iya, sekarang aku sudah tahu kalau Jendral Sudirman itu salah satu pahlawan bangsa.
Imam:
Ya jangan cuman bilang sudah tahu, kamu harus menghargai perjuangan beliau.
Yoga:
Menghargai gimana? Terus aku harus gimana? Kamu ini bikin aku pusing saja.
Mirza:
Bingung gimana? Kalau kamu sudah tahu bahwa Jendral Sudirman itu salah satu pahlawan bangsa, maka kamu harus menghargai perjuangannya.
Yoga:
Iya, aku menghargai, tapi menghargai gimana maksud kamu?
Mirza:
Kamu harus bisa menjadi anak bangsa yang mau meneruskan perjuangan Jendral Sudirman, itu namanya kamu menghargai jasa beliau.
Yoga:
Oh.. begitu..!!

3. Naskah drama tema lingkungan

Sinopsis Drama Tentang Lingkungan
                Linda dan Murni adalah dua orang bersahabat. Linda orangnya sangat tegas, disiplin dan amat mencintai lingkungan. Mendapati desa Murni yang kumuh dia pun menegur Murni dan akhirnya mereka dengan kedua teman Murni mengadakan program sosialisasi lingkungan sehat kepada warga dikampungnya Murni.
Linda:
Tahu, nggak? aku pas kerumah kamu kemarin itu ada seneng ada nggaknya?
Murni:
Oya, emang apa nggak senengnya?


Linda:
Senengnya karena akhirnya aku tahu rumah dan desa kamu, tapi nggak senangnya karena ternyata didesa kamu itu kotor.
Murni:
Iya, masyarakat dikampung aku itu memang tidak seberapa peduli dengan kebersihan, padahal kebersihan itu adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
Linda:
Iya, benar sekali. Memangnya tidak ada teguran atau sosialisai dari pemerintah desa?
Murni:
Sama sekali nggak ada.
Linda:
Bagaimana kalau kamu yang melakukan sosialisasi?
Murni:
YA AKU sih mau-mau aja, tapi masalahnya apa bisa aku melakukannya sendiri tanpa ada yang membantu?
Linda:
Iya sih..
Linda pun akhirnya menawarkan diri untuk membantu dan dia mengajak Murni untuk mencari dua orang lagi dikampung Murni.
Linda:
Ya sudah, kalau gitu biar aku bantu kamu, tapi kita harus nyari dua oran lagi supaya pekerjaan kita bisa berbuah hasil.
Murni:
Yang bener kamu mau? ya sudah, itu bagus..
                Keesokan harinya Linda dan Murni menemui dua orang teman Murni untuk diajak melakukan sosialisi kepada warga. Dan akhirnya agenda sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan mereka lakukan.
Meskipun sempat mendapat cibiran dari sekelompok warga, namun secara keseluruhan sosialisasi yang dilakukan Murni dan ketiga temannya berhasil menyadarkan warga. Setelah 1 bulan berlalu. desa Murni tampak jauh lebih bersih dari sebelumnya.

Linda:
Lihat, Mur, sekarang desa kamu jauh lebih bersih dari yang sebelumnya.
Murni:
Iya, terimakasih deh.. ini juga berkat pertolongan kamu, Kalau tidak, sepertinya desa ini masih sangat kumuh dan dipenuhi penyakit.
Linda:
Kita memang harus memiliki kesadaran betapa pentingnya menjaga kesehatan lingkungan supaya masyarakat ini bisa hidup sehat sejahtera, betul nggak?
Murni:
Iya, pastinya.


4. Sebuah Kejujuran
Karakter dalam drama:

1. Candra Wijayanto Sebagai Guru
2. Toha Syahputra Sebagai Murid 1
3. Yani Firmansyah Sebagai Murid 2 (ketua kelas)
4.Yohan Pratama Sebagai Murid 3

Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilaksanakan ulangan secara mendadak. Pengumpulan tugas harus dilakukan segera.

Pak Guru    : Anak–anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.
Firman : karya tulis dikumpulkan berdasarkan tema atau berdasarkan kelompok saja pak?
Pak Guru    : berdasarkan kelompok saja..ayo segera ketua kelas dikumpulkan tugas karya tulis teman –   temannya
                (kemudian ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis teman-temannya)
Guru    : Karena ini merupakan tugas perorangan yang dikerjakan secara berkelompok, maka penilian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis dan keragan tema serta isi tulisan dalam satu kelompok.
Pak Guru    : Ayo kalau sudah selesai mengumpulkan tugas, masukkan buku kalian semua kedalam tas. Saya akan memeberikan ulangan mendadak.
Yohan   : Apa? ulangan apa lagi pak? baru saja kemarin sudah diadakan ulangan!
Pak Guru    : ketua kelas, tolong dibagikan kertas ini ke teman-temannya.
Yani  : baik pak (sambil berjalan membagikan kertas Suasana ruang kelas berubah menjadi berisik karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak itu)
Pak Guru    : pada ulangan kali ini, saya ingin kalian menulis ulang tentang inti dari karya tulis yang kalian buat. Tulis garis besarnya saja beserta poin-poin terpenting kesimpulannya. Waktu yang saya berikan untuk mengerjakan ulangan ini yaitu 25 menit, dan dimulai dari sekarang
                (kemudian suasana kelas terasa hening dan para siswa sedang sibuk mengerjakan tugas. Sementara itu,  pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pk guru kemudian menemukan sebuah keanehan pada tugas karya tulis milik Firman dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik Yohan. Setelah 25 menit berlalu, kertas ulangan lalu dikumpulkan).

Pak Guru    : baiklah silakan kalian istirahat. Tolong Firman and Yohan tetap disini, saya mau bicara
(semua siswa keluar ruang kelas kecuali Firman dan Yohan)
Pak Guru    : saya minta kalian berdua jujur kepada saya. Kenapa isi tugas karya tulis kalian bisa sama persis, bahkan untuk titik dan komanya sekalipun.
Firman : saya mengerjakan karya tulis itu sendiri pak
Yohan   : saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri
Pak Guru    : Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? bisa menjelaskan ke saya?
(lama murid Firmann dan Yohan terdiam)
Pak Guru    : baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, saya anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi
Yohan   : maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka saya akan memaafkan saya?

Guru    : saya lebih menghargai sebuah kejujuran daripada harus melihat anak didik saya melakukan hal yang tidak jujur.
Yohan   : saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya langsung meng-copy dan tidak saya baca lagi. Makanya ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya
Pak Guru    : baiklah, alasan kamu bisa saya terima
Pak Guru    : trus kamu Firman, ada yang bisa dijelaskan ke saya?
Firman : saya minta tolong adik saya mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Maaf pak. Saya berjanji tidak akan mengulanginya kembali.
Pak Guru    : Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian saya kembalikan. kalian diharuskan untuk membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam waktu 3 hari. Setelah itu, kalian harus mengikuti ulangan susulan yang materinya akan saya beritahukan nanti.
Firman dan Yohan        : baik, pak.
5. Naskah Drama 4 Orang Wanita


Judul: Kepedulian Seorang Sahabat
Tema: Sosial & Persahabatan
Alur: Pendek
Pemeran: 4 orang
Penokohan:
Dina: Patuh pada perintah orangtua
Winda: Sosok sahabat yang baik
Astrid: Sosok sahabat yang peduli terhadap teman
Hesti: Adik Astrid

Sinopsis Drama
                Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk menemaninya kerumah tantenya. Ditengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada bengkel disekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai disebuah bengkel.
Dialog Drama

Dina:
Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?
Winda:
Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu?
Dina:
Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.
Winda:
Emangnya barang apa?
Dina:
Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?
Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.
Winda:
Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku kerumah kamu atau kamu yang kerumahku?

Dina:
Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang kerumah aku.
Winda:
Ya sudah, besok jam 8.30 aku kerumah kamu, terus kita langsung kerumah tante kamu.

                Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas ditengah-tengah jalan moto yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban disekitar situ.
Dhussss... bunyi ban motor Dina

Dina:
Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih ban!
Winda:
Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban  lagi disini.
                Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke bengkel tedekat kepada  

Dina.
Sopir mobil box:
Kenapa non? bannya bocor ya?
Dina:
Iya. bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?
Sopir mobil box:
bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?
Dina:
Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?
Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.
Sopir mobil box:
Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau.
                Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.

Astrid:
Stop.. stop, hes...
Hesti:
Kenapa kak? ada apa?
Astrid:
Itu kayknya Winda deh.. Win... Win...
Winda:
Eh itu Astrid..
Astrid:
Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau kemana nih?
Winda:
Nih aku mau nganterin Dina kerumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh.. aku udah capek banget dorong motor dari tadi.
Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena disekitar itu memang cukup sepi.
Astrid:
Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong moto kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.
Winda:
Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini..
Astrid:
Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu..
Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba diasalah satu bengkel tambal ban.

Pesan sosial dari drama diatas adalah tentang kepedulian seorang sahabat. Jika ada sahabat kita yang sedang dalam masalah atau kesulitan, maka kita harus menolongnya.

Fahmi Khalis
Terima Kasih

1 komentar:

  1. Casinos in Las Vegas - Choegocasino Casino
    Las Vegas casinos have long been considered to be one of the top destinations for all-you-can-eat casino gaming. But, 카지노 with Las Vegas casinos 메리트 카지노 고객센터 in 온카지노 the

    BalasHapus

Jenis-jenis Isolator Cair

Jenis – jenis isolator cair Isolator cair merupakan minyak isolasi. Minyak isolasi ini terbagi beberapa jenisnya, berdaasarkan bahan pe...